A
Abu
: Sisa pembakaran dari mineral-mineral yang
tidak hangus dalam batubara seperti lempung, kuarsa, pasir, lanau dan belerang
bila batubara dibakar. Mineral-mineral tersebut secara kimia dan fisika sama
dengan lempung, kuarsa, pasir, lanau, dan belerang yang terdapat di alam
Acril
: Singkatan dari Australian
coal industriy research laboratory. Laboratorium dan pusat penelitian/pengkajian batubara serta analisa
teknologi,kimia dan praktis, baik untuk maksud ilmia maupun untuk industri
secara luasdi Australia.
Adb
: Singkatan dari air dried
basis (lihat dried basis)
Air asam penirisan
: Air bersifat asam yang ditiriskan dari tambang batubara dalam atau
tambang batubara terbuka yang dihasilkan oleh reaksi organik atau inorganik
bahan-bahan mengandung pirit (besi sulfida) dengan air dan oksigen sehingga air
ini mengandung asam belerang dan besi.
Air-dried
basis
: disingkat ADB atau adb, berarti analisis conto batubara dalam keadaan
kadar kelembaban yang hampir sama dengan kelembaban udara
sekitarnya.
Air dried
: disingkat AD atau ad, berarti conto batubara dikeringkan secara alami
atau dalam alat pengering pada suhu ruang sebelum
dianalisis.
Analisis batubara
: analisis senyawa-senyawa pembentuk batubara dan
jumlah yang terkandung dalam batubara dengan metoda kimia.
Analisis proksimat
: penentuan pesentase dari kadar kelembaban, zat
terbang , karbon tertambat (karbon tetap) dan abu dengan cara tertentu di
laboratorium umumnya untuk batubara dan kokas. Walaupun tidak tepat analisa
proksimat lebih sering mencantumkan nilai kalor batubara, analisa dilakukan
pada basis conto sebagai diterima(as-reveived),
bebas kelembaban (moisture free) dan
bebas-abu-(ash-free).
Analisis ultimat
: analisa laboratorium untuk menentukan kandungan
abu, karbon, hidrogen, oksigen dan belerang dalam batubara dengan metoda
tertentu. Kandungan itu dinyatakan dalam persen pada basis contoh dikeringkan
pada suhu 105°C dalam keadaan bebas kelembaban dan abu.
Antiklin
: lapisan yang membentuk dua sisi kemiringan
berlawanan arah (seakan-akan mempunyai kemiringan yang berlawanan) sama seperti
atap rumah.
Antrasit
: batubara keras dengan peringkat tertinggi,
berwarna hitam dengan kilap tinggi , mengandung persentasi tinggi karbon
tertambat (karbon tetap) biasanya antara 92% - 98% (dalam basis kering , bebas
bahan mineral/DMMF). Antrasit sukar terbakar dan bila terbakar menimbulkan
nyala pendek berwarna biru tanpa asap. Dari segi tingkat pengkarbonan (carbonization) hanya grafit (yang tidak
termasuk batubara) yang berada pada tingkat yang lebih tinggi. Di Indonesia
satu-satunya tambang penghasil antrasit adalah tambang batubara Bukit Asam,
Tanjung Enim, Sumatera Selatan dengan tonase yang sangat kecil dibandingkan
dengan batubara sub-bitumen (steaming coal) sebagai produk utama. Antrasit
Indonesia dipasarkan dengan spesifikasi umum ; nilai kalori 7400 Kkal/Kg – 8300
Kkal/Kg (ADB) , kelembaban total 2% - 8% (ARB) , abu 6% - 20% (ADB) dan belerang total 0.57% - 1.79%.
AQ
: simbol ukuran garis tengah (diameter) contoh
inti pemboran dan juga ukuran lubang bor yaitu 27.0 mm dan 48.0.
ARB
: singkatan dari as-received basis
(lihat as- received basis)
Ash
fusibility
: ukuran dalam derajat suhu dari abu batubara melunak dengan cara uji
karbon contoh batubara (di laboratorium dengan cara dan keadaan baku).
Ash fusion
temperature
: suhu pelunakan abu, yakni suhu ketika conto batubara (biasanya
dibentuk seperti kerucut kecil) mulai berubah dan, melunak mendekati pelelehan
dalam uji bakar laboratorium.
As-received
basis
: disingkat ARB atau arb, yang berarti conto yang dianalisa sesuai
keadaan pada waktu diterima dilaboratorium.
As-sampled
: disingkat AS atau as, sama dengan as-received.
Hasil analisa conto ketika diambil dilapangan termasuk kadar kelembaban total (total moisture content).
Assess
: menganalisa secara kritis dan memberikan penilaian yang tegas dari
segi geologi atau potensi ekonomi, nilai, status, kualitas, kuantitas, potensi
penggunaan dan segi-segi lainnya terhadap cadangan serta sumber-sumber
batubara.
ASTM
: singkatan dari American Society
for Testing and Materials, suatu lembaga di Amerika Serikat yang menguji
conto bahan dan hasilnya secara luas diakui sebagai hasil analisis
yang baku
Atap (Roof)
: batuan diatas lapisan bahan galian; banyak
digunakan dalam tambang batubara yang berarti batuan yang terdapat langsung
diatas lapisan batubara. Atap ini dijumpai setelah pengambilan batubara,
penggalian lubang-lubang penambangan atau dari conto batu bara dalam.
Attitude
: tingkatan perubahan kemiringan lateral dari
lapisan batubara yang berhubungan dengan topografi permukaan. Tingkat perubahan
ini merupakan faktor yang perlu untuk pertimbangan pilihan lokasi penambangan
yang akan dikembangkan karena berkenaan dengan tingkat pertambahan kedalaman
tambang batubara.
B
B
: Jenis batubara kokas yang rapuh dan
bentuknya relatif tetap pada uji karbonasi suhu rendah ( 600 ° C ) menurut
klasifikasi gray-king.
Backfill
: Tanah atau batuan yang dipakai untuk
mengurangi (mengisi) bekas galian tambang batubara atau galian sipil lainnya.
Kata ini juga dipakai sebagai kata kerja, yang berarti pekerjaan pengisian
bekas penggalian. Dalam tambang batubara backfill lebih sering diartikan
sebagai pekerjaan mengisi galian bekas endapan batubara beserta tanah
penutupnya dengan tanah kupasan. Cara ini sangat dianjurkan dari segi teknis
ekonomis teknik penambangan maupun dari segi dampak lingkungan, karena jarak
pengangkutan kecil dan tanah buangan tidak memerlukan tambahan lahan disekitarnya.
Backfill dapat juga berasal dari tambang dalam yang diangkut keluar hasil
penggalian terowongan, jalan menuju kepermukaan kerja baru (pekerjaan
persiapan)
Backhoe
: alat gali mekanis yang gerakannya mengeruk
material kearah operator (terbalik dengan shovel).
Backhoe lebih supel dan lebih baik
untuk pengambilan batubara karena kemampuannya memilih sasaran galian (misalnya
untuk memperoleh batubara bersih) dibanding dengan shovel. Backhoe umumnya digerakkan oleh tenaga hidrolik sedangkan masih banyak
dengan sistem kabel.
Band
: lapisan tipis baik pada pelapisan batubara
maupun lapisan batuan lainnya. Biasanya merupakan serpih dan jenis-jenis lanau
yang saling melapisi dengan batubara.
Banded coal
: pelapisan batubara yang heterogen, terdiri
dari jenis-jenis yang kilapnya berbeda. banded coal biasanya merupakan batubara bitumen walaupun
umumnya batubara dari semua peringkat mempunyai bentuk-bentuk pelapisan.
Batuan alas
: nama yang biasanya diberikan pada batuan
metamorf atau batuan beku yang berada dibawah suatu urutan pelapisan sedimen.
Sering juga disebut sebagai lapisan batuan dibawah (dianggap sebagai alas)
batubara.
Batuan atap
: nama yang biasanya diberikan pada batuan
yang berada langsung berada diatas batubara.
Batubara
: istilah yang luas untuk keseluruhan bahan
bersifat karbon yang terjadi secara alamiah. Batubara dapat pula didefinisikan
sebagai batuan bersifat karbon berbentuk padat, rapuh, berwarna coklat tua
sampai hitam., dapat terbakar, yang terjadi akibat perubahan/pelapukan tumbuhan
secara kimia dan fisik. Batubara dapat dibeda-bedakan menurut jenis tumbuhan
pembentuknya, peringkat metamorfosisnya dan tingkat bahan pengutornya.
Klasifikasi seluruh batubara didasarkan pada faktor-faktor diatas tadi.
Batubara abu
: batubara dalam bentuk abu karena penambangan
dan proses penghancuran alamiah. Batubara hasil gerusan dan disaring berukuran
lebih kecil dari 0.5 mm sering disebut batubara abu.
Batubara belerang tinggi
: batubara yang mengandung belerang 3% atau lebih (ARB).
Batubara bersih
: batubara hasil pencucian siap dipasarkan.
Dapat pula berarti batubara yang tidak mengandung kotoran dari luar (tanah
penutup, batuan antar lapisan atau batuan pemisah/parting) dan umumnya tidak
memerlukan pencucian.
Batubara bitumen
: yakni batubara relatif lunak yaitu semua jenis
batubara dengan peringkat antara lignit dan antrasit, mempunyai kandungan bahan
karbon tinggi, zat terbang rendah antara 15% - 50% pada analisa kering bebas
abu (DAF). Batubara bitumen adalah yang paling banyak dijumpai berwarna coklat
tua sampai hitam, terbakar dengan nyala berasap. Nilai kalorinya diatas
6300Kkal/Kg (lembab bebas bahan mineral/moist MMF).
Batubara kasar
: batubara penggerusan dan pencucian dengan ukuran
diameter lebih dari 2mm. Pada umumnya batubara kasar adalah batubara hasil
penggerusan berukuran –75mm sampai +12mm (lebih kecil dari 75mm dan lebih besar
dari 12mm). Ukuran-ukuran batubara biasanya tergantung dari pasaran, mesin
pencucian, jenis-jenis mesin penggerusan dan penyaringan atau gabungan beberapa
atau semua faktor tersebut.
Batubara keras
: nama lain untuk antrasit. Dapat pula berarti
batubara jenis apa saja yang mempunyai nilai kalori lebih besar dari 5700
Kkal/Kg.
Batubara kotor
: batubara yang dikotori oleh batuan/tanah dari sekelilingnya
pada waktu penambangan atau oleh batuan diantara lapisan batubara ( parting).
Batubara medium
: batubara berukuran sedang hasil penggerusan
dan pencucian, umumnya batubara medium adalah batubara berukuran sedang dengan
diameter lebih besar dari 0.5mm tetapi lebih kecil dari 12mm.
Batubara peringkat tinggi
: batubara yang mengandung kurang dari 4%
kelembaban (kadar air) pada basis dikeringkan dalam udara bebas (ADB) atau yang
mengandung 84% karbon (DAF) selebihnya disebut batubara peringkat rendah.
Batubara premium
: jenis batubara bitumen yang diperkenalkan dan
dipasarkan terutama ke mancanegara oleh tambang batubara kideco jaya agung
(perusahaan Korea Selatan, kontraktor pemerintah) yang juga disebut batubara
pasir premium mengambil nama daerah tempat perusahaan tersebut beroperasi di
Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur dan batubara yang dimaksud berkadar belerang
0.1% - 0.2%, abu 2% - 3% (sangat rendah nilai kalori sedang (5200 Kkal –
5800Kkal,ARB) dan kelembaban total 21% - 26% (ARB).
Batubara ROM
: batubara run
of mine yaitu, batubara hasil penambangan yang belum mengalami proses lebih
lanjut (tetapi mungkin sudah bersih dan hanya perlu digerus dan disaring).
Batubara tulang
: batubara berkadar abu tinggi, keras dan
padat atau batubara yang sangat kotor dengan kadar abu dan mineral terlalu
tinggi sehingga tidak bernilai ekonomi. Presentase abunya biasanya lebih tinggi
dari 25%. Batubara tulang berwarna suram, lebih berat dan lebih tipis dari
batubara berkualitas baik. Adakalanya bahan pemisah/pengotor berupa lapisan
tipis ditengah lapisan batubara (yang sama sekali tidak mengandung batubara)
disebut batubara tulang. Istilah ini belum begitu dikenal di Indonesia. (dalam bahasa
inggris disebut bone coal atau stony coal).
BCM
: singkatan dari Bank Cubic Metre; meter kubik ditempat meter kubik padat. Besaran
yang paling sering digunakan untuk isi batuan/tanah penutup batubara baik
sebelum digali maupun yang telah digali.
BCURA formula
: singkatan dari British Coal
Utilization Research Association formula yaitu rumus untuk menghitung bahan
mineral dalam batubara: MM (mineral matter,%) = 1.1A (Ash) + 0.053S (sulfur) +
0.74 CO2 – 0.36.
Bed
: pelapisan atau lapisan batubara yang
merupakan endapan yang besar yang terdapat pada formasi geologi. Bed juga berarti lapisan batubara yang
biasanya berkualitas rendah atau batubara kotor yang sengaja dihamparkan dan
dipadatkan dipermukaan (tanah yang diperkeras atau lapisan kerikil padat)
sebagai alas batubara bersih. Istilah Bed juga berarti lapisan batubara sebagai
bahan bakar pada sistem pembakaran fluidized
bed.
Bedding
: sama dengan bed (lihat bed) atau kegiatan
pembuatan bed. Tetapi dapat pula berarti penyimpanan atau pencampuran
jenis-jenis batubara atau bahan galian lainnya dalam bentuk pelapisan-pelapisan
tipis untuk memperoleh kualitasyang seragam nantinya padas saat diambil untuk
dijual.
Beds moisture
: Kadar air ( kelembaban ) tertambat dalam
prosentase air atau kelembaban batubara pada lapisan atau pada conto sebelum
lapisan ditambang
Bed sample
: Conto dari lapisan batubara yang diambil
dengan conto parit ( channel sample )
tegak lurus arah perlapisan batubara
Belerang
: Unsur atau senyawa belerang yang terdapat
dalam batubara berbentuk pirit atau markasit, belerang organik dan belerang
sulfat. Pirit dan belerang organik merupakan sumber dominan dalam bentuk
batubara belerang adalah bahan yang merugikan ( pengotor ) dalam batubara
karena pada pembakaran batubara menimbulkan gas belerang menimbulkan gas
belerang yang beracun walaupaun belerang sebenarnya menambah nilai kalori
karena sifatnya yang mudah terbakar
Belerang Organik
: senyawa belerang organis yang rumit dalam
batubara. Bersama dengan belerang anorganik yakni belerang-pirit dan markasit
kedua jenis ini merupakan sumber utama belerang dalam batubara.
Belerang sulfat
: senyawa yang terbentuk sebagai kalsium sulfat
(CaSO4) dalam batubara dan merupakan sumber belerang yang
tidak dominan.
Belt-meter
: sering disebut belt-weightometer yaitu alat
yang dipasang dibawah ban berjalan untuk mengukur berat muatan, misalnya berat
batubara yang keluar dari mesin pencucian atau batubara yang dicurahkan ke
kapal dan sebagainya. Alat elektronik ini bekerja berdasarkan tekanan ban pada
alat penginderanya.
Bench
: teras penggalian atau jenjang pada tambang
batubara terbuka atau tambang lainnya ataupun pada pekerjaan pemindahan tanah.
Dapat pula berarti bagian-bagian lapisan batubara yang dipisahkan oleh lapisan
pengotor, misalnya lapisan serpih atau bagia-bagian dari lapisan batubara yang sudah
terkupas, terbagi-bagi karena proses penambahannya.
Bench sample
: dapat diterjemahkan sebagai conto teras atau
jenjang yang berarti conto yang diambil dari bagian dan atau lapisan batubara
yang terpisah dari bagian-bagian endapan batubara lainnya oleh pelapisan batuan
yang tipis (parting).
BENDS :
: singkatan dari both ends, yaitu istilah perkapalan dimana cara dan alat pemuatan
serta pembongkaran muatan kapal sama, terdapat dibagian depan dan belakang
tempat kargo kapal.
Berm
: semacam tanggul atau dinding teras yang
terbentuk secara alami. Lereng yang sengaja dibuat untuk penahan longsor pada
tambang terbuka atau pada penggalian lainnya. Istilah berm sering pula
disamakan dengan teras atau landaian yang dibuat untuk jalan angkut pada
tambang terbuka. Berm dapat juga berarti lapisan tipis batubara yang
ditinggalkan sementara untuk dipakai sebagai landasan kerja untuk pengupasan
lapisan penutup disebelahnya.
Bitumen
: nama umum untuk berbagai hidrokarbon padat
dan setengah padat seperti batubara, serpih, minyak, jenis-jenis aspal alam dan
sebagainya.
BL
: sering ditulis B/L, singkatan dari bill of loading,yaitu dokumen yang
menerangkan jumlah dan jenis muatan kapal, pemilik muatan serta syarat-syarat
pengapalan.
Blending
: pencampuran jumlah-jumlah tertentu,
kualitas, ukuran atau kombinasinya dengan cara yang teratur baik ditambang,
pada penumpukan atau proses penggerusan maupun dipelabuhan guna mendapatkan
kualitas atau spesifikasi batubara sesuai dengan permintaan pasar.
Blend pile sample
: conto yang diambil ditempat penumpukan pemakai
batubara (seperti PLTU dan pabtik baja).
Blocky
: struktur batubara dengan pertumbuhan belahan
normal; belahan yang disertai dengan lapisan mendatar menyebabkan batubara
terpecah secara alami menjadi bongkah-bongkah persegi panjang.
Blok
: bagian dari tambang atau bagian dari suatu
daerah perpetaan atau cadangan. Istilah blok sering juga disamakan panel
batubara yang akan atau yang sudah ditambang.
BOE
: singkatan dari barrel of oil equivalent. 1 BOE setara dengan 0.2004
ton batubara (lihat TCE/ton of coal equivalent).
Bola belerang
: bahan pengotor bersifat pirit dalam batubara
dalam bentuk boal-bola atau berbentuk tidak beraturan. Bahan pirit ini dijumpai
dalam ukuran kecil tetapi ada kalanya berukuran sangat besar atau berupa
pelapisan dalam batubara.
Bonus
: tambahan nilai bataubara karena kualitasnya
lebih baik dari standar penjualan, misalnya nilai kalori yang lebih tinggi atau
kadar debu, kadar air lebih rendah dan sebagainya.
Bony
: batubara tulang, yakni batubara yang
mengandung serpih sehingga menjadikan batubara keras seperti tulang.
Bore
: pemboran batubara dengan jenis bor berbentuk
spiral lebar yang sebut auger. Sering disamakan artinya dengan augering, yakni
salah satu metoda penambangan terbuka tetapi sangat jarang (augering).
Box cut
: teknik penambangan dalam metoda tambang terbuka
dengan cara membuka lapisan batubara dengan menggali tanah penutup pertama
berbentuk trapesium terbalik kemudian penggalian kedua, tanah galian dibuang ke
galian lubang.
BQ
: simbol ukuran conto inti dan lubang bor
yakni 36.4 mm dan 59.9 mm masing-masing untuk garis tengah conto inti dan garis
tengah bor.
Briket
: keping-keping batubara yang dihasilkan
dengan pencetakan batubara halus atau debu batubara dengan bahan pengikat
tertentu (misalnya perekat sintetis atau gula tebu dengan pengolahan khusus).
Ukuran bentuk briket bermacam-macam dengan diameter 2 cm – 3 cm.
BTU
: British Thermal Unit yakni jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu pon air 1 derajat fahrenheit (1ºF) untuk
berat jenis maksimum (=1) yakni pada 39.1ºF (sama dengan 251.995 gram kalori
atau 1054.35 joules atau 0.25199 kilo kalori).
BTX
: singkatan dari benzene, toluene and xilene
yakni tiga jenis distilataromatik hasil proses pirolisis batubara dalam tekanan
hidrogen tinggi.
Bubuk arang
: debu batubara yang berasal dari penghancuran oleh
alat-alat mekanis, peledakan dan pengangkutan. Bahan sering terdapat di tempat
kerja atau di jalan-jalan lubang tambang bawah tanah yang perlu diamankan
karena dapat meledak.
Bucket Wheel exavator
: sering disingkat dengan BWE yakni alat gali
kontinyu yang prinsipnya terdiri dari mesin penggerak, boom penahan ban kerja
pengangkut material galian, rangkaian ember-ember pada tromol beputar dan
ban beserta boom untuk membuang material ke arah belakang. Alat ini pada
mulanya dirancang utnuk penambangan besar-besaran atas endapan batubara coklat
di Jerman . Saat ini BWE berkapasitas besar dioperasikan di Tambang Batubara
Bukit Asam sedangkan yang berkapisitas kecil sering digunakan sebagai alat
pengeruk tumpukan batubara sekaligus alat pemuat batubara kedalam tongkang atau
kapal.
Bulldozer
: alat pemindah tanah mekanis yang mempunyai
pisau (pelat besar) didepan untk memotong dan mendorong tanah atau
batuan dengan tenaga yang besar (dari mesin diesel).
Bulk sample
: conto meruah, yakni conto dalam jumlah besar
yang diambil secara sistematik dalam interval tertentu. Untuk batubara, bulk sample pada awalnya adalah conto
sebanyak satu lori (gerobak) pada interval tertentu sepanjang lapisan batubara
untuk analisa ukuran dan kotoran (abu). Tetapi pengertian ini semakin meluas.
Tambang-tambang batubara di Indonesia dapat mengambil lebih dari 100000 ton
batubara sebagai conto meruah terutama untuk uji bakar pada PLTU, termasuk uji
penambangan, uji pengangkutan, uji pengapalan dan uji pemasaran. Conto meruah
ini sering disebut produksi awal atau produksi permulaan (initial production) yang bebas bagi hasil.
Burnt
: batuan terbakar yang berarti serpih atau
lempung yang menempel ketat pada batubara dan sangat sulit untuk disingkirkan.
C
C
: simbol kimia dari unsur karbon. Juga
merupakan salah satu jenis batubara kokas yang kompak tapi rapuh dan ukurannya
tetap pada tes karbonasi menurut Gray-King.
Cabin
: kabin yaitu ruangan operator dan tempat
pengendalian alat-alat berat.
Cadangan
:bagian dari sumber yang diketahui adanya dan
mungkin dapat ditambang secara ekonomis.
Cadangan batubara ekonomis
: cadangan-cadangan lapisan batubara yang diyakini
dapat ditambang dari penilaian ketebalan dan kedalamannya. Umumnya kedalaman
lapisan tersebut adalah sekitar 1300 m dan tergantung kualitasnya.
Cadangan-cadangan
: sumber-sumber mineral atau lapisan yang
mengandung bahan bakar yang dapat ditambang secara ekonomis sesuai tingkat
teknologi, pada saat itu. Dapat juga berarti terbatas pada cadangan-cadangan
batubara yang asli atau yang telah diselidiki dan dipandang secara teknologi,
ekonomis, hukum serta lingkungan layak ditambang. Cadangan-cadangan (reserves) hanya merupakan batubara yang
dapat ditambang.(jadi penyebutan cadangan-cadangan yang layak digali adalah
istilah yang berlebihan/redundant).
Cairan pemboran
: air atau campuran air dengan lumpur yang
dipompakan kedalam lubang bor yang berguna untuk mendinginkan mata bor dan
menyingkirkan hancuran batu dari sekitar bor.
Canopy
: penutup atas (payung) dari kabin atau tempat
kerja operator alat-alat berat yang pada umumnya tahan beban berat atau jatuhan
batuan. Kanopi adalah istilah yang dipakai untuk atap (alat penahan) alat
penyangga hidrolik untuk operasi lubang muka mekanis penuh dalam tambang dalam
batubara. Rangkaian daun-daun dari pohon-pohon hutan juga disebut kanopi.
Capesise
: istilah ukuran kapal pengangkutan batubara
dan material lain berukuran sekitar 100.000 – 200.000 DWT. Disebut demikian
karena kapal tersebut terlalu besar melewati terusan Panama sehingga harus
melalui Cape of Good Hope
(semenanjung Harapan dari Lautan Pasifik ke Lautan Atlantic dan sebaliknya).
Carbonaceous
: batuan karbonan yakni batuan yang kaya karbon.
Serupa pengertiannya dengan batubaraan (coaly).
Carbon-enriched
solid
: padatan diperkaya karbon yakni hasil pemanasan batubara sampai beberapa
ratus derajat celcius biasanya antara 300º - 900º C. (proses karbonasi) dalam
bejana bebas oksigen. Kokas dan chart termasuk padatan tersebut.
CBM
: singkatan dari coal-bed methane yaitu gas metan yang terbentuk dan terperangkap
dalam lapisan batubara. Gas ini dapat disedot dan dimanfaatkan sebagai bahan
bakar. CBM biasanya ditemukan didalam lapisan-lapisan batubara yang sangat
dalam tetapi gas yang terdapat pada kedalaman kurang dari sekitar 760 meter
dianggap ekonomis untuk dimanfaatkan.
CCS
: singkatan dari carbon dioxide capture and sequestration
yakni teknologi untuk menangkap dan mengisolasi gas CO2 yang ditujukan untuk
menurunkan secara drastis emisi gas tersebut yang timbul dari pembakaran
batubara. CCS yang sering disebut CCS merupakan salah satu teknologi batubara
bersih.
CCT
: singkatan dari clean coal technology atau
cleaner coal tecnologies yaitu
teknologi batubara bersih ( lihat clean coal technology ).
CF
: singkatan dari cost and freight,
istilah harga batubara atau kargo lainnya termasuk biaya angkutan/pengapalan.
CF sering ditulis dengan C/F atau C#F.
Cekungan
: suatu daerah luas yang secara geologi sejarah diyakini telah mengalami
penurunan berbentuk hampir cekung dan terdiri dari pelapisan sedimen tebal.
Dapat dikatakan pula sebagai wilayah yang turun/tertekan (depresi) dalam areal
yang sangat luas, mungkin merupakan akibat erosi khususnya untuk cekungan
batubara, sama dengan formasi geologi, cekungan batubara umumnya diberi nama.
Cekungan batubara
: penekanan atau penurunan yang dialami oleh formasi batuan yang lebih
tua yang telah mengandung endapan batubara. dapat pula diartikan sebagai
lapangan endapan batubara berbentuk cekungan. Cekungan batubara besar dapat mengandung satu atau lebih lapangan-lapangan
batubara dan penyebarannya bisa mencapai ribuan kilometer persegi.
Channel sample
: conto yang diambil dari lapisan batubara dengan
membuat torehan memanjang menurut ketebalan batubara atau endapan bahan galian
lainnya. Conto ini biasanya diambil sekitar singkapan. Sebelum melakukan
pencontoan sumuran atau parit memanjang dibuat untuk membuka satu sisi batubara
yang segar.
Char
: residu karbonan yang padat yang tersisa dari
hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan organik. Char dapat dibakar (sebagai
bahan bakar) dan diproses untuk menghasilkan bahan karbon yang segar.
CHB
: singkatan dari constant humidity basis, istilah yang menyatakan basis analisa
kualitas batubara di laboratorium dalam keadaan kadar kelengasan ( kelembaban )
tetap.
Chip sample
: conto kepingan, yakni conto-conto batubara yang
diambil secara teratur dengan memahat atau memalu kepingan batubara atau
kepingan batubara atau batuan ataupun bahan galian lainnya. Pengambilan conto
dapat mengikuti pelapisan batubara atau pada titik-titik dengan jarak yang
sama.
CIF
: singkatan dari carriage, insurance and freight, istilah kontrak jual beli
batubara atau kargo lainnya dimana penjual menyerahkan kargo
ketempat yang tentukan oleh pembeli atas biaya pembeli termasuk asuransi.
Circular coal
: batubara dengan struktur cakram berbentuk cakram
berbentuk bulat atau lonjong sejajar atau tegak.
Clean-coal technology
: technologist penanganan batubara secara
lebih efisien dan biaya optimal serta ramah lingkungan (teknologi batubara
bersih). Istilah ini disebut juga dengan cleaner
coal technologi atau cleaner coal
tecnologies.
Clearing
: pembersihan permukaan tanah dengan cara membuang tumbuhan atau
bangunan-bangunan sebagai langkah permulaan sebelum pengupasan lapisan penutup
batubara atau bahan galian lain.
Clearing and grubbing
: pembuangan tumbuhan, pepohonan dan sisa-sisa
tebangan pohon sebelum penggalian/pengupasanlapisan tanah untuk pembuatan
jalan, penambangan atau pendirian fasilitas-fasilitas penambangan.
Cleat
: kekar yakni retakan atau rangkaian hasil
gerakan yang merupakan garis atau sisi pemecahan batubara akibat oksidasi atau
pelapukan. Biasanya dimanfaatkan menentukan arah penambangan batubara sehingga
mudah pemecahannya atau penggaliannya langsung oleh alat muat.
Cleating
: istilah lain untuk keadaan berkekar yakni
keadaan batubara yang retak-retak atau terlihat adanya garis belahan-belahan
yang belum lepas.
COA
: singkatan dari contrac of affreightment yakni kontrak pengapalan untuk lebih dari
sekali pelayaran.
Coalified
: sisa-sisa tumbuhan pembentuk bahan-bahan
batubara dan lapisan-lapisan berbeda yang telah menjadi batubara, bahan-bahan
tersebut berasal dari bermacam bagian tumbuh- tumbuhan yang telah ada pada
waktu pembentukan gambut. Setelah proses pembentukan batubara selesai ( coalified ) bahan-bahan itu kemudian
dikenal dengan nama maceral.
Coal industry
: istilah umum untuk segala kegiatan yang berkenaan
dengan batubara mulai dari penyelidikan (eksplorasi), penambangan, pengolahan,
pengangkutan, pemasaran dan pemanfaatan.
Coaling
: kegiatan pengambilan batubara ( setelah
lapisan penutup dibuang ) termasuk pemboran, peledakan, pemuatan,pengangkutan
dari tambang ketempat penumpukan atau pengolahan.
Coaling station
: stasiun atau depot pengisian bqatubara khususnya
kereta api uap. Sekarang coaling station hanya ada ditaman hiburan atau museum.
Coal inspector
: inspektur batubara yaitu inspektur yang tugasnya
melakukan pengawasan atas pematuhan perundang-undangan khusus pada tambang
batubara, termasuk tindakan-tindakan dan keadaan-keadaan tidak aman. Petugas
khusus ini belum dikenal di Indonesia, tetapi tugas-tugas inspeksi dilaksanakan
oleh pelaksana inspeksi tambang ( umum ) dan pembantu pelaksanaan inspeksi
tambang ( umum ). Tambang umum adalah tambang non minyak dan gas bumi.
Coal isopach
: isopach batubara yakni garis-garis yang menghubungkan
titik-titik yang mempunyai ketebalan lapisan batubara yang sama.
Coal lost
: sebagian kecil batubara yang terbang dalam proses pecucian batubara.
Coal
measures
: pelapisan batubara yang luas yang mengandung satu atau lebih lapisan
batubara. Dapat pula berarti suatu kelompok lapisan-lapisan batubara atau
serangkaian pelapisan berbagai jenis-jenis batuan sedimen dengan ketebalan
sampai beberapa ribu meter dan diantara pelapisan batuan-batuan tersebut
terdapat satu atau lebih lapisan batubara.
Coal ply
: bagian dari lapisan batubara yang terpisah
dengan bagian lainnya diatas atau dibawahnya karena adanya lapisan batuan ( parting atau band ).
Coal seat
: lempung dibawah lapisan batubara; juga
berarti lapisan tanah yang mengandung banyak sekali akar-akar tumbuhan terdapat
dibawah lapisan batubara.
Coal series
: seri-seri batubara yakni urutan dari beberapa
tahapan proses pembentukan batubara dengan peringkatyang semakin tinggi akibat
naiknya metamorfosa. Juga dapat berarti urutan terjadinya batubara mulai dari
gambut ( yang bukan batubara ) menjadi lignit, batubara bitumen, antrasit dan
grafit ( yang bukan batubara tetapi karbon murni ).
Coal smut
: lapisan batubara yang remuk akibat pelapukan dan
oksidasi karena muncul dekat permukaan, jadi sama dengan coal blossom dan singkapan batubara.
Coaly shale
: batubara kotor dengan kandungan abu lebih
dari 40% - 50% terutama dengan pengotor serpih sehingga sebenarnya merupakan
serpih yang mengandung batubara (serpih arangan). Coaly shale sama dengan carbonaceous
shale (serpih karbonan).
Columnar coal
: batubara yang mempunyai pecahan atau (hancuran)
berbentuk kolom-kolom yang biasanya akibat metamorfosa, disebabkan adanya
intrusi batuan beku.
COM
: singkatan dari Coal Oil Mixture, yakni campuran antara batubara yang di gerus
halus dengan minyak dengan komposisi campuran tertentu membentuk bahan bakar “
buatan “ yang stabil dandigunakan sebagai pengganti minyak.
Combustibility
: ukuran atau penilaian kecepatan
pembakaranbatubara dengan cara dan syarat-syarat tertentu.
Common banded coal
: jenis-jenis yang lazim dari batubara bitumen atau setengah bitumen (sub-bituminous). Terdiri dari urutan pelapisan yang tidak teratur dan saling bergantian dari
bahan homogen berwarna hitam sangat mengkilap, bahan abu-abu hitam kurang
mengkilap (kilap sutera) dan lapisan-lapisan (berbentuk lensa) tipis mineral
charcoal yang lunak berbutir seperti tepung dan berserat.
Compressions
: fosil-fosil tumbuhan berbentuk film (lapisan
sangat tipis) karbon dalam batuan-batuan, sering mengawetkan bahan-bahan secara
sangat rinci seperti rambut-rambut daun, urat/tulang daun dan bahkan stomata
dedaunan.
Continuity
: “kontinyuitas”, (keseimbangan), yaitu istilah
yang digunakan untuk menunjukkan penyebaran batubara yang konsisten sepanjang
jarak yang jauh.
Continous miners
: mesin-mesin pemotong batubara modern khususnya
untuk tambang batubara dalam dengan sistem room and pillar,mesin ini mampu
memotong batubara dengan cepat dan terus menerus tanpa tanpa menggunakan bahan
peledak. Kepala pemotong mesin bermacam-macam di sesuaikan dengan arah, tebal,
kekerasan dan tingkat produksi yang diinginkan (ripper head, boring head
and auger head).
Continous mining
: penambangan kontinyu dengan menggunakan mesin
pemotong batubara modern (continous miner)
yang dilengkapi dengan tangan-tangan pengumpul dan ban rantai yang mengangkut
batubara dan menumpahkan muatannya ke dalam gerobak shuttle (shuttle car) atau keatas ban berjalan
untuk selanjutnya dibawa kepermukaan.
Continous sampling
: percontoan kontinyu (berkesinambungan), yaitu
pengambilan conto dari setiap titk-titik yang berurutan dan pada jarak yang
sama sepanjang jalur pengolahan dan pemuatan batubara kedalam gerbong atau
keatas kapal.
Conto batubara dibersihkan
: conto batubara yang diambil dari batu bara yang
telah dibersihkan dengan prosedur yang baku.
Conto inti
: conto batubara yang diperoleh pada pemboran dalam dan diangkat
kepermukaan dengan tabung conto (core
barrel).
Conto meruah
: sama dengan bulk sample (lihat bulk
sample).
Conto penggerus
: conto pecahan atau conto dari hasil penggerusan yang biasanya diambil
sebelum batubara dicuci (breaker
sample/crusher sample).
Contour bench
: teras atau jenjang penggalian dalam sistem
tambang batubara terbuka (atau tambang bahan galian lainnya) yang memanjang dan
relatif datar.
Core
: sepotong batuan atau formasi bawah tanah
berbentuk bulat (seperti lemang) yang dipotong dan diangkat kepermukaan dengan
alat bor putar yang dilengkapi dengan stang (batang) bor pipa dan dan tabung
penangkap core. Conto core biasanya berdiameter sekitar 2.5 - 10 cm
dengan panjang sampai beberapa meter untuk penyelidikan geologi dan analisis di
laboratorium.
Core barrel
: tabung conto inti/core yang dimasukkan kedalam
bor untuk menangkap dan menyimpan core selama pengeboran. Tabung dilengkapi
dengan alat penahan danpenjepit mencegah jatuhnya core.
Core bit
: mata bor untuk memotong batuan yang akan
masuk ke dalam tabung conto inti dalam batang (stang) bor.
Core drill
: mesin bor putar, biasanya dengan mata bor intan
dan dilengkapi dengan tabung conto. Mesin bor modern dapat membor sampai
kedalaman beberapa kilo meter.
Core hole
: lubang bor untuk pengambilan conto inti batubara.
Core record
: catatan/keterangan berisi kedalaman, sifat,
litologi, porositas, permeabilitas dan kandungan cairan dari conto (core) inti
pemboran.
Core recovery
: perolehan conto inti (core) dari pemboran
yang biasanya dinyatakan dalam perbandingan presentasi panjang conto yang dapat
ditangkap/dibawa kepermukaan oleh tabung conto dengan panjang kolom yang di
bor.
Crop
: muncul dipermukaan tanah. Disebut juga
dengan penyingkapan.
Crop coal
: batubara pada singkapan atau sepanjang garis
singkapan. Dapat juga berarti bagian lapisan batubara yang dekat kepermukaan
dan umumnya telah mengalami pelapukan sehingga sering tidak dimasukkan dalam
perhitungan cadangan (disingkirkan dalam pertambangan karena kotor, nilai
kalorinya rendah dan kadar kelembaban tinggi).
Crop line
: garis singkapan yang berarti garis khayal yang
dibuat dari lapisan batubara yang memotong permukaan.
Crop out
: tersembul dan tersingkap kepermukaan atau
yang akan disingkapkan dipermukaan dengan sedikit penggalian.
Crosscut
: lubang atau terowongan tambang bawah tanah yang
merupakan cabang tegak lurus (atau hampir tegak lurus) terhadap lubang atau
terowongan utama. Dapat juga berarti lubang penggalianyang menghubungkan dua
lubang sejajar yang besar. Crosscut
juga merupakan lubang peranginan antara pilar-pilar pada sistem penambangan
room and pillar.
CSN
: singkatan dari crucible swelling number, yaitu angka atau nilai pemuaian batubara
yang merupakan salah satu ukuran untuk menentukan baik buruknya batubara bila
akan diolah menjadi kokas. CSN ditentukan dengan memanaskan batubara yang telah
digerus dan dicetak berbentuk “ kancing kemeja” sampai 800ºC di dalam cawan
selama waktu tertentu. Setelah zat terbang habis “kancing” kokas yang lebih
kecil dari ukuran semula tetap berada dalam cawan. Penampang sisa kokas
dibandingkan dengan penampang baku bernomor 1-10. Bila pemuaian kokas
mengakibatkan ia sama dengan ukuran panjang nomor 0-2 (jadi CSN-nya 0-2)
batubara tersebut bukan batubara kokas yang baik (pori-porinya terlalu rendah).
Bila CSN-nya 8-10 berarti tingkat pemuaiannya terlalu tinggi berarti bila
dijadikan kokas terlalu berpori-pori besar sangat rapuh. Batubara dengan nomor
CSN 4-6 adalah ideal untuk diproses menjadi kokas (batubara ini akan menjadi
kokas yang cukup berpori dan kuat menahan beban). CSN sama dengan free swelling
index (FSI).
Cut
: pemotongan atau penggalian berbentuk liner
(kearah mendatar) untuk mengupas lapisan penutup batubara dalam tambang
terbuka. Dapat juga berarti penggalian/pemotongan batabara secara mendatar.
Cut and fill
: suatu cara penggalian (gali dan urug) tambang
terbuka atau tambang dalam ataupun penggalian pembuatan jalan, fondasi dan
pekerjaan sipil lainnya dengan memotong bagian tanah/batuan dan
menimbun/mengurug bekas galian atau bagian tanah yang rendah/berlembah
didekatnya. Khusus untuk tambang dalam sistem cut and fill biasanya yang
dipotong adalah bahan galian/mineral-mineral berharga dan bekas pemotongan
diisi dengan tanah atau batuan atau lumpur permukaan untuk mencegah ambruknya
atap atau dinding penggalian.
Cutout
: masa serpih, batu lanau atau batu pasir yang
mengisi channel erosi masuk kedalam lapisan batubara.
Cutting
: penggalian atau penurunan tingkat/mutu.
Cutting sample
: conto hancuran hasil pemboran terangkat keatas
akibat tekanan udara atau aliran air kepermukaan dari lubang bor.
CWM
: singkatan dari coal water mixture, yaitu campuran batubara halus dengan air untuk
membentuk campuran yang stabil sebagai bahan bakar cair “buatan” (setengah air)
dengan perbandingan tertentu misalnya 40% air 60% batubara. Efisiensi
pembakaran CWM dipeoleh dengan menggunakan peralatan pembakaran bahan bakar
cair konvensional dan hanya memerlukan sangat sedikit batubara yang terpakai
untuk penguapan air dalam campuran.